Pemberontak Myanmar Kuasai Kota Strategis Paletwa, Meningkatkan Tantangan bagi Junta Militer

Selasa, 16 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota sukarelawan pasukan pemberontak Karenni berjalan di Moe Bye di Negara Bagian Kayah, Myanmar 12 November 2023. Pertempuran sengit selama sebulan antara militer yang berkuasa di Myanmar dan aliansi pemberontak etnis minoritas telah menyebabkan puluhan ribu orang di wilayah perbatasan mengungsi. REUTERS/Stringer

Anggota sukarelawan pasukan pemberontak Karenni berjalan di Moe Bye di Negara Bagian Kayah, Myanmar 12 November 2023. Pertempuran sengit selama sebulan antara militer yang berkuasa di Myanmar dan aliansi pemberontak etnis minoritas telah menyebabkan puluhan ribu orang di wilayah perbatasan mengungsi. REUTERS/Stringer

TANGERANGTENGAH.COM | Sebuah kelompok etnis bersenjata di Myanmar, dikenal sebagai Angkatan Darat Arakan (AA), mengumumkan bahwa mereka berhasil menguasai kota strategis Paletwa di negara bagian Rakhine yang berbatasan dengan India dan Bangladesh. Keberhasilan ini menandai kekalahan terbaru bagi pemerintah militer Myanmar dalam upayanya memerangi pemberontakan di berbagai wilayah negara tersebut.

Myanmar saat ini mengalami konflik pemberontakan yang melibatkan kelompok sekutu anti-Junta yang mendapat dukungan dari pemerintahan paralel pro-demokrasi. Kelompok ini berhasil mengambil alih beberapa pos militer dan kota, menimbulkan tantangan berat bagi Junta sejak kudeta terhadap pemerintah terpilih pada tahun 2021.

Baca Juga :  Sambut HUT RI ke-79 Haji Ruddy Sanjaya Adakan Pertandingan Sepakbola

Juru bicara Angkatan Darat Arakan (AA), Khine Thu Kha, mengumumkan penaklukan Paletwa, kota pelabuhan di Sungai Kaladan yang memiliki peran kunci dalam perdagangan dengan negara-negara tetangga. Dalam pernyataannya, juru bicara AA menyatakan kelompok pemberontak akan mengambil alih administrasi dan penegakan hukum di daerah tersebut.

Hingga saat ini, pihak junta militer belum memberikan tanggapan resmi terkait kejadian ini. Reuters juga tidak dapat secara independen memverifikasi klaim yang diajukan oleh AA.

Penaklukan Paletwa di negara bagian Rakhine barat terjadi bersamaan dengan pemberontak lain dari Three Brotherhood Alliance yang berhasil menguasai kota Laukkai di negara bagian Shan utara yang berbatasan dengan Cina.

Baca Juga :  Bantah Kecurangan Pemilu di Malaysia, Dubes RI Ajak Masyarakat Waspada Penyebaran Konten Hoaks

Meskipun Junta Myanmar sebelumnya menyetujui gencatan senjata dengan kelompok TNLA (Three Brotherhood Alliance) untuk wilayah yang berbatasan dengan Cina, Aliansi Pemberontak mengumumkan bahwa pasukan Junta melanggar perjanjian gencatan senjata. Serangan dilaporkan terjadi di beberapa kota di negara bagian Shan pada hari Minggu, meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.(reuters)

Berita Terkait

SMSI Tandatangani Kerja Sama dengan Kedubes Iran
Empat Tersangka Serangan Teroris di Konser Moscow
Jutaan Warga Inggris Terjebak dalam Kesulitan Ekonomi, Tercekik Utang
Kemelut Sosial di Haiti: Sistem Kesehatan di Ambang Kolaps Akibat Kekerasan Geng
Bantah Kecurangan Pemilu di Malaysia, Dubes RI Ajak Masyarakat Waspada Penyebaran Konten Hoaks
Berita ini 58 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 14 Agustus 2024 - 09:24 WIB

SMSI Tandatangani Kerja Sama dengan Kedubes Iran

Rabu, 27 Maret 2024 - 22:02 WIB

Empat Tersangka Serangan Teroris di Konser Moscow

Minggu, 24 Maret 2024 - 18:33 WIB

Jutaan Warga Inggris Terjebak dalam Kesulitan Ekonomi, Tercekik Utang

Rabu, 20 Maret 2024 - 08:50 WIB

Kemelut Sosial di Haiti: Sistem Kesehatan di Ambang Kolaps Akibat Kekerasan Geng

Rabu, 14 Februari 2024 - 20:05 WIB

Bantah Kecurangan Pemilu di Malaysia, Dubes RI Ajak Masyarakat Waspada Penyebaran Konten Hoaks

Berita Terbaru

Pemerintahan

RW Keluhkan Proyek Betonisasi di Nilai Lambat

Senin, 9 Des 2024 - 23:58 WIB

Tangerang

Kontainer Bale Amblas, Tutup Ruas Jalan Raya Cukang Galih

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:38 WIB