TANGERANGTENGAH.COM | Sebuah kelompok etnis bersenjata di Myanmar, dikenal sebagai Angkatan Darat Arakan (AA), mengumumkan bahwa mereka berhasil menguasai kota strategis Paletwa di negara bagian Rakhine yang berbatasan dengan India dan Bangladesh. Keberhasilan ini menandai kekalahan terbaru bagi pemerintah militer Myanmar dalam upayanya memerangi pemberontakan di berbagai wilayah negara tersebut.
Myanmar saat ini mengalami konflik pemberontakan yang melibatkan kelompok sekutu anti-Junta yang mendapat dukungan dari pemerintahan paralel pro-demokrasi. Kelompok ini berhasil mengambil alih beberapa pos militer dan kota, menimbulkan tantangan berat bagi Junta sejak kudeta terhadap pemerintah terpilih pada tahun 2021.
Juru bicara Angkatan Darat Arakan (AA), Khine Thu Kha, mengumumkan penaklukan Paletwa, kota pelabuhan di Sungai Kaladan yang memiliki peran kunci dalam perdagangan dengan negara-negara tetangga. Dalam pernyataannya, juru bicara AA menyatakan kelompok pemberontak akan mengambil alih administrasi dan penegakan hukum di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hingga saat ini, pihak junta militer belum memberikan tanggapan resmi terkait kejadian ini. Reuters juga tidak dapat secara independen memverifikasi klaim yang diajukan oleh AA.
Penaklukan Paletwa di negara bagian Rakhine barat terjadi bersamaan dengan pemberontak lain dari Three Brotherhood Alliance yang berhasil menguasai kota Laukkai di negara bagian Shan utara yang berbatasan dengan Cina.
Meskipun Junta Myanmar sebelumnya menyetujui gencatan senjata dengan kelompok TNLA (Three Brotherhood Alliance) untuk wilayah yang berbatasan dengan Cina, Aliansi Pemberontak mengumumkan bahwa pasukan Junta melanggar perjanjian gencatan senjata. Serangan dilaporkan terjadi di beberapa kota di negara bagian Shan pada hari Minggu, meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.(reuters)