TANGERANGTENGAH.COM, Jakarta | Dalam upaya mendukung pengembangan infrastruktur nasional, pemerintah telah menetapkan proyek-proyek baru sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2024. Menariknya, dikonfirmasi oleh Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ahmed Zaki Iskandar, bahwa pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD menjadi dua di antara 14 proyek terbaru yang diumumkan, tidak akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Zaki menjelaskan bahwa status PSN tidak secara otomatis mengalokasikan dana negara untuk proyek tersebut. Sebaliknya, status ini lebih berfokus pada percepatan proses perizinan dan penerimaan rekomendasi teknis dari kementerian terkait, yang seringkali memakan waktu hingga tahunan. “Status PSN diberikan untuk membantu percepatan proses penerimaan rekomendasi pembangunan, bukan pembiayaan,” ujar Zaki.
Upaya untuk mendapatkan rekomendasi teknis ini penting mengingat banyaknya izin yang masih harus dilewati oleh kedua kawasan tersebut. Menurut Zaki, penunjukan PIK 2 dan BSD sebagai PSN diharapkan membantu investor dalam mempercepat pengembangan kawasan dengan dukungan langsung dari pemerintah melalui penyederhanaan birokrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Zaki mengungkapkan rencana pengembangan yang spesifik untuk kedua kawasan. Kawasan BSD akan menargetkan bidang pendidikan, biomedical, dan teknologi digital dengan penggunaan lahan seluas 59,6 hektar. Di antaranya akan dibangun kampus universitas bertaraf nasional dan internasional yang fokus pada bidang medis dan teknologi.
Sedangkan untuk PIK 2, akan dikembangkan sebagai kawasan green area dan eco-city yang diberi nama Tropical Coastland, dengan perencanaan pembangunan hutan mangrove sebagai daya tarik wisata. Ini merupakan bagian dari upaya mengembangkan destinasi pariwisata berbasis hijau di Indonesia.
“Kami memproyeksikan bahwa proyek ini akan mampu menyerap lebih dari 10.000 tenaga kerja langsung maupun tidak langsung, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap penghematan dan pemasukan devisa negara,” tutup Zaki.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, namun juga membawa dampak ekonomi yang positif melalui penciptaan lapangan pekerjaan baru dan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar.(rhd)