Presiden Prabowo dan Tokoh Agama Serukan Perdamaian dan Hindari Aksi Anarkisme

Minggu, 31 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANGERANGTENGAH.COM, Bogor | Presiden Prabowo Subianto mengundang 16 organisasi keagamaan ke kediamannya di Hambalang, Bogor, untuk berdialog terkait situasi kebangsaan terkini. Pertemuan yang berlangsung hampir tiga jam itu dihadiri para ketua umum, sekjen, sejumlah menteri, hingga Ketua MPR RI Ahmad Muzani. Diskusi berjalan terbuka dan hangat, menandai upaya bersama menjaga kondusivitas bangsa di tengah dinamika sosial dan politik yang berkembang.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa pertemuan tersebut bukanlah seremonial belaka, melainkan percakapan mendalam mengenai kondisi bangsa.

“Pertemuan ini adalah percakapan hati ke hati untuk memahami secara utuh persoalan bangsa,” ujar KH Yahya Cholil Staquf.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dialog itu menghasilkan kesepahaman tentang pentingnya kebersamaan pemerintah dan tokoh agama dalam menghadapi tantangan bangsa. Presiden Prabowo menyambut positif semangat kolaborasi tersebut. Para pemimpin ormas pun menyerukan masyarakat agar tetap tenang, tidak terprovokasi, dan lebih mengedepankan penyelesaian damai dibandingkan aksi jalanan yang berpotensi menimbulkan kerugian.

Baca Juga :  Operasi Penindakan OPM di Papua Berhasil Amankan Wilayah

Nada senada disampaikan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Ia mengingatkan agar setiap pihak menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyampaikan aspirasi.

“Menyampaikan aspirasi adalah hak konstitusional warga negara, tetapi hak tersebut tidak boleh dijalankan dengan cara-cara yang mengundang benturan,” tegas KH Miftachul Akhyar.

Ia menambahkan bahwa aparat keamanan perlu bertindak sabar dan tidak mudah terpancing dalam menghadapi massa. Menurutnya, perbedaan pendapat sebaiknya disalurkan melalui cara yang damai dan bermartabat. Rais Aam juga meminta warga NU di berbagai tingkatan berperan sebagai peneduh di tengah masyarakat, mengingat NU memiliki basis jamaah yang sangat luas dan berpengaruh.

Baca Juga :  Pemerintah Targetkan Kontribusi Proyek Hilirisasi pada Industrialisasi Berkelanjutan

Sementara itu, Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menekankan perlunya ketenangan nasional. Mereka menegaskan bahwa kejadian terakhir harus menjadi pelajaran berharga untuk mengutamakan kepentingan bangsa.

“Insiden ini harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk mengutamakan kepentingan nasional dan menghentikan kekerasan,” pungkas Haedar Nashir.

Muhammadiyah juga mendukung langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berkomitmen mengusut tuntas peristiwa secara adil dan transparan demi memulihkan kepercayaan publik.

Selain itu, Muhammadiyah mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh informasi yang beredar bebas di media sosial. Klarifikasi kepada pihak berwenang dan tokoh panutan dinilai sebagai cara terbaik mencegah hoaks dan provokasi.

Baca Juga :  Insiden Kekerasan di Papua: Aparat Penyelidik Tangani Kejadian Beruntun yang Menimpa Warga

Seruan damai dari NU dan Muhammadiyah memperlihatkan wajah Islam Indonesia yang menekankan persatuan serta kemaslahatan bangsa. Pesan itu mewakili jutaan umat yang mendambakan kedamaian dan stabilitas. Ketika dua ormas terbesar di Indonesia berdiri bersama pemerintah, bangsa ini menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi.

Presiden Prabowo Subianto juga telah memberi teladan dengan membuka ruang dialog luas bersama ormas keagamaan. Kehadiran para tokoh agama di sisi pemerintah menghadirkan legitimasi moral sekaligus energi persatuan yang sangat dibutuhkan.

Dengan sinergi pemerintah, tokoh agama, aparat, dan masyarakat, jalan persatuan bangsa akan semakin kuat. Kolaborasi ini diharapkan menjadi fondasi untuk menjaga ketenangan nasional dan membangun Indonesia yang lebih aman serta kondusif.

Berita Terkait

Generasi Muda Optimistis, Pemerintah Catat Capaian Swasembada Pangan
Swasembada Energi dan Pangan Warnai Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
DPR Tegaskan MBG Harus Tetap Berjalan dengan Pengawasan Ketat
Efisiensi Anggaran sebagai Pilar Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Seruan Tokoh Publik dan Akademisi : Waspadai Hoaks dan Provokasi Demo, Hindari Aksi Anarkis
MUI Tegaskan, Demokrasi Tanpa Anarkis Jadi Fondasi Persatuan Indonesia
Ikatan Santri DKI Mengajak Masyarakat untuk Berhenti Berdemonstrasi Anarkis dan Tidak Terprovokasi
Demo Tidak Perlu Anarkis, Sampaikan Aspirasi Secara Bertanggungjawab
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:51 WIB

Generasi Muda Optimistis, Pemerintah Catat Capaian Swasembada Pangan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 20:41 WIB

Swasembada Energi dan Pangan Warnai Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Kamis, 25 September 2025 - 09:14 WIB

DPR Tegaskan MBG Harus Tetap Berjalan dengan Pengawasan Ketat

Senin, 22 September 2025 - 16:08 WIB

Efisiensi Anggaran sebagai Pilar Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kamis, 4 September 2025 - 23:03 WIB

Seruan Tokoh Publik dan Akademisi : Waspadai Hoaks dan Provokasi Demo, Hindari Aksi Anarkis

Berita Terbaru

Sesi foto bersama di rumah pak Engkos.

Tangerang

‎Touring Road To Cianjur di Sponsori oleh Anugerah Motor

Minggu, 9 Nov 2025 - 01:31 WIB